Informasi ini didapat dari seseorang yang dapat dipercaya, karena dia usahanya jualan jamu dan dan membuat minuman juice dalam botol tanpa pengawet sedikitpun!
Menariknya racikan minumannya itu pake gulanya gula jawa, ternyata setelah diselidiki mengandung formalin. Kemudian dia berusaha mencari yang tidak mengandung formalin. Ternyata tidak ada, alias hampir semua mengandung formalin.
Akhirnya dia langsung ke petaninya, dia pikir bisa dapat yang free formalin ternyata tidak juga, sebab diberi formalin atas instruksi para tengkulak, dimana kalau tidak dilakukan maka tidak ada yang mau beli. Jadi formalin itu sudah diteteskan atau dituangkan diatas pohon.
Memang efek dari formalin itu membuat gula jawa jadi lebih awet dan agak keras (tidak lembek) dan untuk proses memasaknya juga lebih cepet.
Kemudian dia bilang, stop pake formalin, nanti gulanya saya yang beli kalau para tengkulak itu tidak mau beli. Lucunya para petani itu tidak mau makan gula jawanya karena dia tahu itu mengandung racun...sementara kita? Telen terus racunnya!
Nach... sebenarnya gula jawa ini diaplikasikan kemana saja yaa? Oh ternyata banyak (dan ini yang saya tahu), misalnya:
- Kolak, hampir semua kolak pake gula jawa jadi yang biasa buka puasa pake kolak, yaa selamet aja minum formalin.
- Kue-kue yang pake gula jawa, roti gambang
- Gado-gado, ketoprak.
- Rujak.
- Brown sugar dsb.
Untuk mengetahui mana gula jawa yang pakai pengawet formalin bias dipakai tips berikut:
- Ternyata Gula Jawa yang sehat itu yang dirubung lalat atau semut? Seperti halnya daun yang sehat tanpa DDT adalah daun yang ada ulatnya. Hik.. hik.. hik.. ternyata binatang-binatang itu membantu kita sebagai detektor racun yaa?
- Pilih gula aren/jawa yang lembek dan mudah meleleh, karena yang pakai formalin itu membuatnya menjadi keras.
- Gula aren/jawa yang tidak pakai pengawet itu harum.
- Yang sudah pasti karena tidak pakai pengawet gula jawa itu harus baik kemasannya karena mudah rusak.
Nach selamat mencari gula jawa yang asli tanpa formalin. Ternyata banyak sekali orang memasukkan racun dalam makanan secara sengaja sekedar mencari keuntungan yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan banyak penyakit terutama cancer. Herannya Badan Pemerintah yang berwenang mengurusin masalah makanan kok gak bisa berkutik yaa?
Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat.
0 komentar
Post a Comment